Translate

Sabtu, 05 November 2016

AYO TERNAK DOMBA

BUDIDAYA BETERNAK DOMBA PELUANG USAHA YANG MENJANJIKAN

Sangat di sayangkan melihat fakta yang ada di tengah masyarakat kita saat ini terutama bagi mereka yang berada di daerah dimana kurangnya minat warga akan usaha ternak domba/kambing, kebanyakan masih menganggap usaha ternak domba/kambing satu kegiatan yang tidak paporit bahkan ribet...hal ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi kita dimana di daerah justru seharusnya jenis uasaha ini harus menjadi pialang terdepan karena usaha ternak domba dan kambing bisa menjadi solusi ekonomi yang mumpuni sebab di daerah masih melimpah berbagai faktor penunjang untuk mengembangkan jenis usaha ini terutama tempat dan pakan nya..keuntungan lain dari ternak domba/ kambing untuk pemasaran atau marketnya sangatlah mudah.....apalagi andai jenis usaha ini dikelola dengan benar dan tekun terbukti sudah ada beberapa orang yang sukses mendulang rupiah dan bisa menopang perekonomian keluaraga......
Yang lebih memprihatinkan minat generasi muda terhadap jenis usaha yang satu ini sangatlah kurang seakan tidak di lirik dengan sebelah mata...di anggap gensi dan kampungan padahal kesempatan untuk sukses di sektor yang satu ini sangatlah besar dan menjajikan daripada usah limbah dan proyek........tinggal bagaimana pengelolaan yang propesional sehingga peningkatan kualitas dan kuantitas dapat di raih.....
Saat ini kebanyakan warga beternak domba/kambing masih secara tradisional dengan cara di gembala sehingga banyak menyita waktu dan tentu saja sangatlah tidak efektif bahkan hasilnyapun sangat tidak memuaskan ....
Ditambah lagi keberpihakan pemerintah daerah terhadap sektor yang satu ini sangatlah kurang baik terutama dari dinas peternakan....baik cara atau teknik betenak domba yang baik ataupun  bagian marketnya masih sangat tradisional atau ndeso......kita ketahui di desa hampir semua warga mempunyai ternak domba dan kambing entah .......yang punya dua tau tiga atau lebih namun sangat memprihatinkan karena pengelolaaan dan cara beternaknya masih jauh dari propesinal atau moderen.....
Bisa kita bayangkan andai jenis usaha ini di geluti secara serius dan berpedoman pada konsep ternak secara moderen bukan hal mustahil jenis usah ini akan bisa menopang perekonomian desa mengingat usaha ternak domba/ kambing sangatlah beda karena pakanya tidak usah beli tinggal ada kemauan dan keuletan saja.....beda dengan ternak ikan atau unggas pakanya musti beli belum lagi jenis penyakitnya......dan perawatanya sanagatlah rumit.....
Dari hal tersebut di atas sangatlah banyak berharap kami para peternak tradisional dari desa Wantilan berharap ada keberpihakan pihak pemerintah daerah kabupaten Subang terutama pihak terkait yaitu dinas pertanian/pternakan untuk membimbing kami mengolah dan mengelola budidaya ternak domba/kambing sehingga kami bisa menjadikan jenisuasaha inibisa berkembang dan berhasil menjadi penopang perekonomian di daerah.....

Keuntungan beternak domba/kambing................
1.pakan tidak usah beli
2.modal kemauan
3.pemasaran sangatlah mudah
4.limbahnya jadi pupuk.

Senin, 15 Agustus 2016

CSR kewajiban peusahaan hak lingkungan......sudahkah dikelola dengan baik...?

Ada 18 perusahaan yang beroprasi di desa Wantilan  kc Cipeundeuy Subang.....dari berbagai industri.....skala kecil dan besar.....tentu ini memeberikan warna tersendiri bagi desa tersebut..baik perubahan ekonomi ,dunia usaha dan kultur budaya.

Mobilisasi urbanisasi otomatis berjalan tak bisa di bendung seiring dengan tutntutan kondisi yang situasional...............sangat cepat merubah khasanah desa natural.............kini Wantilan soelah tak pernah tidur...... 24 jam berbagai aktipitas meretas di keseharianya memburu pundi - pundi keberuntungan dengan berbagai kompetitor yang kian marak dari berbagai dunia usaha, belum lagi rencana kawasan industri yang tengah dalam proses pembebasan tak pelak akan menambah kesibukan Wantilan dan warganya  kelak di kemudian hari..........

Bersyukur........? ya tentu saja....... tapi sudahkah terpikirkan oleh kita semua bahwasanya hal tersebut perlu di imbangi oleh paradigma sumber daya manusia yang handal  sehingga kelak akan tercipta keseimbangan dan harmonisasi yang di rasakan oleh semu kalangan..bukan monovoly sekelompok manusia yang hanya mengejar profit semata.....

Contoh CSR.....dari dunia usaha seyogyanya dim kelola secara propesional dan transparan agar tidak ada kecemburuan sosial yang ujungnya akan membuat kesenjangan sosial..........dan bila itu terjadi maka keamanan dan kenyamanan  akan terusik karena menjadi percikan bom waktu yang kapan saja bisa mendentum.........

Sudah saatnya tripida desa yang mempunyai integritas.... mempunyai satu pola akurat untuk menata apa yang belum tertata....untuk merapihkan apa yang belum rapih secara maksimal dan profesional .....Kepala desa BPD dan LPM adalah tonggak terkuat yang harus tampil terdepan yang melakukan kordinasi dengan dunia usaha yang ada.....
sehingga keseimbangan dan harmonisai akan tercipta di kemudian hari...........

BPD sebagai legislasi desa harus pro aktip mengawal keberlangsungan pembangunan dan menghasilkan prodak- prodak perdes yang tepat sebagai payung hukum kegiatan pemerintahan desa........karena sebagai mitra kepala desa dan eksekutornya  ada di tangan LPM yang merupakan pelaksana dari semua kegiatan pembangunan ..................

Selama ini di rasa kurang maksimal kepedulian pengusaha terhadap program - program sosial kemasyarakatan di desa kita....ini terjadi bisa saja mereka belum tahu atau pura - pura tidak tahu atau tidak mau tau.....seyogyanya segera di mulai dari sekarang adanya upaya diplomasi dan loby yang efektif dengan para pengusaha yang ada di Wantilan......................
memang tidak semudah simsalabim tapi itu adalah pilihan yang tak bisa di tawar andai berharap desa kita maju dan berkembang...serta semua warga mersakan perubahan tadi secara adil dan merata bahkan bisa di wariskan pada generasi yang akan datang....semoga.











Selasa, 23 Februari 2016

WARISAN YANG BELUM TERGALI

WANTILAN adalah  harta karun untuk generasi turun temurun......itupun bisa di buktikan andai ada kesadaran bagi semua elemen yang ada di dalamnya,kenapa tidak.............kesuburan tanah airnya bukti yang hakiki serta fakta yang ada..........
Berbagai celah dan aset yang belum terjamah hal mendasar....yang perlu dikaji...di gali serta di buktikan....ada pepatah kuno mengatakan "tikus mati di lumbung padi"................dari pribahasa tadi kita bisa mencoba menggali sekelumit arti yang lebih spesipik dalam artian yang maha luas.....satu contoh...dengan keberadaan industri / pabrik yang beroprasi di desa Wantilan.. kita bisa memoles sebuah karya besar dan spektakuler bahkan bagi generasi berikutnya....yaitu pengolahan dan menejemen limbah yang proporsional dan propesional.....
Kita ketahui selama ini hal tersebut di atas belum tersentuh secara tertib administrasi dan propesional..tapi hanya konpensional dan personal...di situ saja kita sudah membiarkan satu peluang unggulan yang nota bene merupakan titik perubahan pemerintahan desa.
Berangkat dari situ coba kita kaji andai pengolahan limbah yang ada melibatkan institusi desa secara akuntabilitas transparan dan berkeadilan ..maka bukan hanya mimpi....perubahan drastis akan di rasakan oleh semua kalangan...dan yang lebih penting kesejahtraan aparatur desa beserta warganya  akan terasa dengan dinikmati oleh semua warganya secara merata dan berkeadilan...............
Skarangpun bukan berarti salah tetapi akan lebih baik andai dilakukan reposisi dan penataan ulang sehingga kerja serta karya pengolahan limbah tadi ada satu pengukuhan dan legalitas formal yang melibatkan pemerintahan desa.....tuangkan dalam peraturan desa (perdes) buat aturan yang mengikat dan fositif secara horizontal fertikal dua arah...tanpa mengganggu yang sudah berjalan selama ini....
Perdes bukan berarti mengaambil alih prosedur yang sudah berjalan tapi merupakan penjabaran yang lebih komperhensif secara harmonis sehinggaada cost / incom yang rutin  bagi kas desa..besaran nya tergantung dari mupakat dan musyawarah antara pengelola dengan pengurus yang telah di tunjuk..dengan porsi yang se imbang....ada dari pemerintah desa..lembaga pemberdayaan desa(lpm) dan badan permuswaratan desa(bpd)atau bila perlu dari tokoh masyarakat yang dipercaya....................
dari situ kita bisa mengkalkulasi angka angka yang pasti bahkan keuntungan lain bagipengelola yang sudah berjalan ini merupakan protekks yang kokoh dan legitimit sampai kedepanya....
Bayangkan sepuluh pabrik aja kita ambil contoh.......kas desa punya persentaseu Rp 100/kg dari semua item yang ada di kali 2 ton per sekali narik kali 10 pabrik......jumlah yang tidak sedikit....tentunya......andai dalam satu bulan bisa dua atau tiga kali penarikan........sungguh bukan nilaiyang sedikit...bukan......................
Lalu pendistribusianya ....bisa untuk - kesejahtraan aparatur desa sampai ke rt/rw
                                                           - fasilitas fisik dan sosial
                                                           - bea siswa dll
Selama ini sangat di sayangkan kita hanya menunggu sumbangan dan bantuan dari pemerintah untuk melakukan berbagai program pembangunandi desa tetapi kita tidak mau menggali potensi yang sebenarnya ada dan nampakdi depan mata kita.......................tinggal ada kemauan dari semua pihak untuk duduk dalam satu meja merumuskan strategi jitu yang paling cocok dan tidak merugikan siapapun...................
Andai hal tadi terwujud ini akan menjadi prestasi tertinggi bagikehidupan dan masa depan wantilan baik di masa sekarang dan masa yang akan datang......buang egoismeu pribadi dan golongan karena hanya akan menimbulkan perpecahan semata.....
Ingat kemajuan Wantilan harus di nikmati pula oleh orang Wantilan.............bukan berarti pendatang tidak boleh berusaha tetapi harus merujuk pada aturan yang ada demi kemajuan dan kesejahtraan Wantilan
Sudah saatnya Wantilan megah semegah hingarbingarnya kabar di seantero jagat karena menjadi tujuan dan tumpuan hidup orang dari berbagai daerah dan bangsa.

Rabu, 16 September 2015

Wantilan dan dinamikanya ...bagian ke dua...


Suasana desa wantilan tahun 2015,sebuah ironi saat belasan perusahaan beroprasi di Wantilan namun suasana desa tetap endeso dan jauh dari kemegahan nama Wantilan yang mendunia bahkan nampak kumuh dan sangat sederhana,satu pertanyaan dalam benak warganya inikah profil Wantilan yang begitu megah dan menjadi rebutan kaum kapitalis untuk berinvestasi dengan mengeksplorasi kekayaan alam yang di miliki oleh desa Wantilan baik sumberdaya alam nya yang melimpah seperti GAS BUMI dan sumberdaya manusianya......
       Satu tugas berat bagi putra - putra terbaik Wantilan agar peduli serta menyadari akan kondisi yang tengah terjadi di lingkungan tanah kelahirannya....bukan hanya semata mengejar materi tetapi kepekaan imajinasi dan ketajaman insting yang harus di miliki untuk menata dan mengkaji kembali tujuan dari sebuah perubahan...industri welcome to Wantilan tetapi hendaknya tetap mengedepankan ramu - rambu dan kaidah yang ada di tengah warganya,agar alamnya tetap hijau lestari....budayanya kokoh terpatri serta kultur utuh tidak tercabik egoisme perubahan, yang hanya mewariskan kerusakan alam dan budaya yang ada.sehingga ke arifan lokal tetaf  mewarnai ornamen kehidupan desa yang terjaga dan terawat sehingga tercipta HARMONISASI sejati untuk di wariskan pada generasi berikutnya......
      Betapa sungguh sangat memilukan bila kancah kemajuan saat ini tidak di barengi dengan pemikiran pemikiran panjang kedepan karena bila di biarkan maka tatanan idaman kemajuan hanya sebuah mimpi semu bagi warganya ...monovoly bisnis dan kekeuasaan tidak akan mensejahterakan warganya sampai di masa yang akan datang justru sebaliknya kerumetan  sosial dan kerusakan alam akan terus berlangsung pribumi akan cuma menjadi penonton belaka ibarat tikus mati di lumbung padi.....sudah waktunya semua lini elemen masyarakat bersatu padu merajut dan menata Wantilan agar menjadi sebuah desa yang dapat menjadi contoh untuk desa desa yang lain...maju pembangunanya sejahtra masyarakatnya....adil dan merata bukan hanya di nikmati oleh kelompok tertentu atau perorangan.....
      Lihat dengan obyektif sungai tak lagi perawan dan jernih udara tak lagi sejuk dan bersih...kelompok minoritas telah dicekoki drama pelipur lara yang hanya menina bobokan untuk sesaat..sebuah keniscayaan bila kaum intelektual mudanaya hanya terobsesi materi semata tanpa menyadari tanah kelahiranya tercabik - cabik oleh kemajuan dan perubahan yang membabai buta.semoga timbul kesadaran bagi warga Wantilan yang mencintai Wantilan.........to be continue....next ......

Senin, 07 September 2015

WANTILAN meretas jaman menuai harapan

Sejak tahun 1990 mulai perusahaan masuk ke desa Wantilan (pt benang sari) dari situlah geliat industri mewarnai kultur agraris warganya,pembauran kaum pendatang dengan pribumi kian marak seiring berdatangannya para investor dari berbagai bidang dunia usaha,sawah dan ladang kian beralih pungsi menjadi tebing beton yang kokoh dan tak kenal kompromi seolah di paksa warga menelan perubahan yang penuh dengan dilema dan dinamika......

Apalagi sejak tahun 2010 industri garmen ikut meramaikan investasi di desa wantilan ,ribuan buruh dari berbagai daerah bahkan dari luar jawa ikut berbaur menuai harapan yang menjajikan demi tujuan perubahan hidup yang kian ketat untuk bertarung di kancah kompetisi yang kadang kurang sportif,tak ayal ritmeu kehidupan harus di selaraskan dengan kondisi yang tengah merebak....persaingan usaha,perebutan jabatan menjadi target prioritas yang kian kental berjejal...kini belasan pabrikan bercokol beroprasi menjadi pilahan banyak orang untuk menaruh sejuta harapan...
Namun ada yang di lupakan saat semua baru menyadari dari sekian perubahan tersebut ternyata telah merenggut keperawanan alam Wantilan yang asri dan dan natural, baik kultur budaya dan alamnya...sungai tak lagi bening bersahabat,suara tak lagi sunyi mendamaikan berganti dengan keluh kesah warganya dengan segala dinamika dan froblematika sosial yang menggejolak seperti persaingan usaha,persaingan investasi....bahkan persaingan jabatan karena Wantilan sudah menjadi pilot projec yang menjajikan....

Kini 2015 sudah belasan pabrik beroprasi otomatis kiprah  masyarakatnyapun kian ramai dan padat,hingar bingar industri kian marak....kompleksitas masalah yang ada seperti takan pernah usai dan berujung ditambah lagi dengan kehadiran tol cipali yang tak ayal kawasan industri  sudah ancang-ancang bertengger meramaikan wantilan dan sekitarntya.....satu yang musti jadi kesadaran bagi warga Wantilan  harus mencoba evalausi dengant tujuan HARMONISASI MAKSIMAL dari semua perubahan ,dengan harapan akan membawa harapan dan kesejahtraan  yang baik dan merata bagi semua kalanagan ,bukan untuk golongan tertentu atau pribadi karena wantilan adalah milik semua yang mencintainya...PR yang harus jadi prioritas agar perubahan tersebut tidak menjadi racun bagi generasi Wantilan di kemudian hari,sudah saatnya antara generasi tua dan kalangan muda bersatu padu berpikir,berbuat dan berkarya membuat format yang matang dan bijak agar kelak Wantilan bisa berbicara di tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi dan prestise yang mumpuni.....
bersambung.................................................................................